Kamis, 15 Maret 2012

Wolfgang Amadeus Mozart's Biography


Biografi Wolfgang Amadeus Mozart

Wolfgang Amadeus Mozart yang memiliki nama baptis Johan Chrysostomus Wolfgang Amadeus Mozart adalah salah seorang musisi jenius terbesar dalam sejarah dilahirkan di Salzburg, Austria, pada tanggal 27 Januari 1756, dan meninggal di Wina tanggal 5 Desember 1791. Ayahnya Leopold Mozart adalah asisten pemimpin koor dan musisi besar terhormat di jaman itu, bekerja di Uskup Agung Salzburg. Dia juga seorang pengarang metode terbaik untuk permainan biola dan benar seorang yang terpelajar dan berkarakter.
Mozart adalah musisi dan komponis besar yang, menurut Robert Schumann, merupakan salah satu dari tiga jenius musik bersama Ludwig van Beethoven dan Johann Sebastian Bach. Pencapaiannya dianggap setingkat dengan prestasi Raphael dan Shakespeare di bidangnya. Sebagian orang menyebutnya salah satu jenius terbesar dalam peradaban Barat. Dia telah menghasilkan lebih dari 600 karya selama hidupnya yang hanya 35 tahun.
Dia menyadari bakat musik luar biasa dari putranya Wolfgang, juga putrinya Maria Ana sehingga dia mencurahkan seluruh tenaga, pikiran dan pengetahuannya untuk pendidikan mereka. Wolfgang ketika berusia tiga tahun mempunyai kebiasaan menghabiskan seluruh waktunya berjam-jam di depan piano menemukan hal yang luar biasa (consonant intervals).
Sebelum berusia 4 tahun ketika dia mulai menerima latihan permainan piano secara sistimatis dari ayahnya dan teori musik, dia telah dapat mengimprovisasinya sebelum dia dapat menulis not. Permainan biola baginya begitu cepat di mengerti, tanpa pengajaran. Suatu kenyataan ketika dia pertama kali mendemonstrasikan kemampuannya membuat ayahnya dan kelompok seniman takjub dan kagum.
Mozart belum berumur 5 tahun ketika ayahnya menuliskan baginya suatu tema piano dengan berbagai variasi yang selanjutnya dikomposisi sendiri oleh Wolfgang Mozart. Begitu hebatnya bagi telinga anak seumur dia, yang dapat mengingat dengan tepat nada biola yang dia telah dengar seminggu sebelumnya. Kepekaannya dengan bunyi yang demikian mengganggu, lengkingan keras bunyi trompet, hampir membuatnya “ pingsan” (benar-benar terganggu).
Wolfgang belum berusia 8 tahun ketika ayahnya melakukan perjalanan konser dengan kedua anaknya ke Munich, Vienna dan Presburg. Setiap tempat pertunjukan mereka khususnya, ciptaan Mozart membuat kejutan besar.
Pada tahun 1763 Leopold Mozart mengunjungi Paris dengan bakat serta kemampuan yang luar biasa dan bulan April berikutnya ke London hingga Juli 1760. Mereka mendapat kehormatan di dunia hiburan dari istana dan kalangan atas/bangsawan. Anak-anak Mozart khususnya Wolfgang dianggap pelalang buana musik dunia. Dalam perjalanan mereka pulang ke Salzburg mereka mengunjungi Den Haag dan kota-kota besar utama di Perancis dan Swiss. Selama perjalanan ini, hal-hal dan peristiwa-peristiwa yang menarik membuat Wolfgang maju di semua cabang seni musik dan pengetahuan lainnya.
Dia mengkomposisi dengan mantap dan hampir pada setiap bentuk instrumentalia dikenal. Kembali ke rumah dia memusatkan dirinya atas penguasaan melodi ke melodi lain dan penyempurnaan tekniknya di piano, biola dan organ.
Uskup Agung von Schlatterbach, yang membiayainya hampir tidak mempercayai kemajuan yang dilaporkan mengenai Wolfgang sebagai seorang komponis. Wolfgang diundang ke istana, bentuk komunikasi yang terlarang dengannya selama ini. Beliau memberikannya teks bagian pertama dari suatu gubahan musik (suara tunggal), koor atau orkes untuk ditata, yang sebelumnya telah dipersiapkan oleh Uskup Agung. Bagian kedua dan ketiga dari karya ini masing-masing digubah oleh Michael Haydn dan Anton Cajetan Adigasser. Diterbitkan di Salzburg pada tahun 1767 dan dipertunjukkan selama musim semi pada tahun yang sama. Setahun kemudian di umur yang ke 12, Wolfgang mengunjungi Vienna dan diberi kepercayaan untuk menulis suatu opera buffa, “La Finta Semplice“ yang mana bagi Marco Coltellini melengkapi buku drama musik itu, terutama anggota orkes teater berkeberatan main di bawah pengarahan anak laki-laki berumur 12 tahun, berusaha mencegah pertunjukannya.
Kembali ke Salzburg, Wolfgang ditunjuk sebagai pemimpin konser. Mula-mula tanpa kompensasi tetapi kemudian diberikan gaji bulanan 12 florins. Leopold Mozart merasa tidak sabar berkepanjangan atas kurangnya penghargaan kepada Wolfgang, membuatnya berusaha menyelamatkan kontrak yang lebih cocok di bidang yang lebih besar seperti Munich dan Vienna dan juga Florence. Tetapi usahanya itu tidak sukses. Dia akhirnya memutuskan mengunjungi Italia dengan pandangan meraih kesuksesan di negara tersebut.
Di Bologna, mereka bersahabat dengan Padre Giambattista Martini (1706–1784). Seorang musikus paling andal di waktu itu. Dia menguji Wolfgang dalam penulisan yang kontradiksi yang mana kemudian diperketat dan diperlonggar dengan kemampuannya yang sempurna. Di Roma, setelah mendengarkan pertunjukan pada Rabu Pekan Suci, Mozart muda mempertunjukkan karya Allegri yang terkenal dan sulit berjudul: “Miserere“ yang dipertunjukkan setiap tahun di kapel.
Mendengar karya yang diulang pada hari jum’at berikutnya, dia menulis kembali dan membuat perbaikan-perbaikan kecil pada catatan coretannya hanya dari ingatannya.
Setelah terciptanya “Knight of the Golden Spur“, dia dianugerahi penghargaan dan disambut di seluruh Italia oleh dunia seniman dan aristrokasi, sebagai suatu pemusik jenius terbesar, Wolfgang kembali ke tempatnya yang tidak terlalu menghargai kemampuannya yakni di Salzburg. Lagi-lagi dia mencoba menemukan suasana yang lebih memiliki selera atau minat sama dengan di Munich, Mannheim, Paris dan tempat lain tetapi tidak berhasil. Dia terus tinggal di sana kecuali untuk kunjungan tertentu ke kota lain memimpin pekerjaan barunya, menetap di Salzburg hingga dia berumur 21 tahun. Ketika dia bermukim di Vienna. Mozart mendapatkan tawaran dari raja Frederick William II dari Prussia untuk menjadi konduktor istana di Berlin dengan gaji 3000 thalers. Dia menolak dengan ksatria.
Mozart dengan penuh kekuatan menciptakan karya-karya cepat yang menakjubkan, yang gubahannya tetap klasik hingga sepanjang waktu yaitu: opera, simfoni, kwartet, konserto, musik religius dan lain-lain, semuanya menambah ketenarannya tetapi tidak menjadikan kondisi materinya lebih baik. Tidak hanya penolakan atau pengakuan atas keberhasilan yang harus diberikan kepadanya tetapi hidupnya adalah suatu perjuangan agar tetap berlangsung. Lamarannya sebagai asisten pemimpin dari rumah opera kerajaan tidak berhasil. Dia melamar untuk posisi yang sama di gereja katedral St Stephen dengan harapan dipromosikan untuk jabatan pimpinan koor.
Hanya di ranjang kematiannyalah dia menerima kabar atas janji itu. Pimpinan musisi besar itu meninggal dunia pada umur 34 tahun dan dimakamkan di makam kaum papa/gelandangan dan di mana letak makamnya yang sebenarnya saat ini tidak diketahui. Hanya sedikit orang ketika itu yang mengikuti ke pemakaman.
Mozart adalah suatu pribadi yang memiliki karakter keagungan luar biasa, kelembutan dan penuh perasaan yang dalam.
Operanya berjudul : “Don Juan“, “The Magic Flute“, “The Marriage of Figaro“, “Cosi fan tutte“, “La Clemenza di Tito“, karena ekspresi serta keindahan melodinya memiliki pengaruh kuat terhadap musik umum sekarang sama dengan yang mereka lakukan di akhir abad ke 18. Karya instrumentalianya terus berlangsung menggerakkan musisi seluruh dunia.
Sebagai seorang komposer untuk gereja, bagaimana pun dia dengan keindahannya tidak mencapai tingkat tinggi yang dia hasilkan di bidang/bagian lain. Di hari-hari nya ketika itu musik gereja lagu Gregorian sama sekali tidak diperhatikan di Jerman dan disia-siakan secara menyedihkan di negara-negara lain. Mozart memilikinya tetapi sedikit pengetahuan penguasaan abad ke 16 dan konsekuensinya gaya penulisan untuk gereja tidak dapat berpengaruh. Misa Agung, yang dengan penyanyi-penyanyi dan kongregasi terikat dengan liturgi hari-hari tertentu, jarang dinyanyikan.
15 misa, litani, ofertorium, requiem, dan banyak karya yang lebih kecil ditulis untuk solo, koor dan orkestra dalam gaya yang khas dari karya duniawinya tidak menyentuh spirit gereja dunia tetapi lebih subyektif konsep dan selera komposer dan selera Josephinist abad itu.
Apapun Mozart beserta imajinasi Raphaelesque dan temperamen adalah untuk musik gereja dia hidup di jaman dan lingkungan yang berbeda atau menyangkal karyanya di atas dapat dengan mudah dibayangkan.
Hal-hal yang dapat diteladani dari Mozart :
·   Kejeniusan yang melekat pada diri Mozart
·   Memiliki karakter keagungan yang luar biasa, lembut dan penuh perasaan
·   Keteladan dan mudah menangkapnya pelajaran

0 comments:

Posting Komentar

Give your comments in my blog. Thanks